Istilah "Reopening China" mengacu pada proses yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok untuk mengembalikan dan menghidupkan kembali kegiatan ekonomi, sosial, dan publik setelah periode pembatasan yang diterapkan dalam rangka menangani pandemi COVID-19. Seperti banyak negara di seluruh dunia, Tiongkok juga menghadapi dampak yang signifikan akibat penyebaran virus corona pada awal tahun 2020.
Pada awal wabah, Tiongkok memberlakukan langkah-langkah pengendalian yang ketat, termasuk pembatasan perjalanan, penutupan bisnis dan sekolah, dan lockdown wilayah. Namun, dengan penurunan jumlah kasus baru dan peningkatan dalam pemahaman dan pengendalian virus, pemerintah Tiongkok mulai melonggarkan pembatasan tersebut dan memulai proses pembukaan kembali.
Reopening China melibatkan langkah-langkah seperti pembukaan kembali bisnis dan pabrik, relaksasi pembatasan perjalanan, pengembalian kegiatan sekolah, dan peningkatan aktivitas sosial. Langkah-langkah ini dilakukan secara bertahap dan berdasarkan evaluasi situasi epidemiologi yang terus berlangsung.
Reopening China juga melibatkan kampanye vaksinasi massal yang bertujuan untuk mencapai tingkat kekebalan kelompok dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran virus. Pemerintah Tiongkok telah meluncurkan program vaksinasi yang melibatkan ratusan juta dosis vaksin yang diberikan kepada penduduknya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa situasi pandemi dapat berubah dan pemerintah Tiongkok dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat.